Jakarta Jam berapa sebaiknya Anda berolahraga? Menurut hasil penelitian terbaru bahwa bagi penderita obesitas, berolahraga di sore dan malam hari mungkin yang paling bermanfaat.

Penelitian yang dipublikasikan pada 10 April di jurnal Diabetes Care ini slot online melibatkan data dari hampir 30.000 orang dengan obesitas, 10% di antaranya juga menderita diabetes tipe 2.

Tim peneliti menemukan bahwa partisipan yang mengerjakan sebagian besar latihan senam aerobik antara pukul 18.00 hingga tengah malam mempunyai risiko terendah terkena penyakit jantung dan kematian dini.

“Walaupun kami perlu mengerjakan penelitian lebih lanjut untuk memutuskan kekerabatan sebab dampak, penelitian ini menampakkan bahwa waktu kesibukan lahiriah bisa menjadi bagian penting dari anjuran untuk manajemen obesitas dan diabetes tipe 2 di masa depan, serta perawatan kesehatan preventif secara umum,” kata penulis studi tersebut yakni Emmanuel Stamatakis, PhD, profesor kesibukan lahiriah, gaya hidup, dan kesehatan penduduk di University of Sydney, dalam siaran persnya.

Walaupun berolahraga pada malam hari bisa memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar bagi individu yang mengalami obesitas dan diabetes tipe 2, para spesialis menekankan pentingnya berolahraga kapan malah akan memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

“Ya, mungkin malam hari yakni yang terbaik, tapi apabila kita tak bisa menjalankannya di malam hari, masih ada manfaatnya malah di waktu-waktu lain dalam sehari.” ucap Matthew Freeby, MD, spesialis endokrinologi dan direktur Gonda Diabetes Center di UCLA Health.

Menurut para spesialis, berikut ini yakni penjelasan bagaimana waktu olahraga bisa memengaruhi kesehatan bagi penderita obesitas dan diabetes tipe 2, serta apa yang perlu dikenal sebelum merubah rutinitas olahraga Anda, melansir dari Health.com, Kamis (02/05/2024).

Bagaimana penempatan waktu olahraga bisa berakibat pada kesehatan Anda?

Dalam penelitian “Sabag A, Ahmadi MN, Francois ME, et al. Timing of moderate to vigorous physical activity, mortality, cardiovascular disease, and microvascular disease in adults with obesity.” yang dirilis pada jurnal Diabetes Care sudah menemukan kekerabatan antara olahraga di malam hari dan manfaat kesehatan tambahan bagi penderita diabetes tipe 2.

Melainkan, para peneliti yang membentuk penelitian baru tersebut berminat untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai konsep ini, terlebih untuk memahami lebih dalam tentang dampak waktu berolahraga terhadap kesehatan jangka panjang seseorang.

Tim peneliti mengandalkan data dari 29.836 orang yang terdaftar di basis data Biobank Inggris. Mereka semua mengalami obesitas, dan sekitar 3.000 orang juga menderita diabetes tipe 2. Usia rata-rata partisipan yakni sekitar 62 tahun, dan sekitar 53% yakni wanita.